Selasa, 10 September 2019

MAKALAH tinjauan filosofis tujuan pendidikan islam


TINJAUAN FILOSOFIS  TUJUAN PENDIDIKAN ISLAM
Di Ajukan untuk Memenuhi Tugas Semester Genap Tahun Akademik 2018/2019
 Mata Kuliah
Filsafat Pendidikan Islam

Dosen Pengampu : Ifrohan, M. Pd. I

SELASA, 02 APRIL 2019

Di susun oleh kelompok:
Abdul azis efendi (2018110001)     
Dewi Rahayu Hazizah (2018110015)
     Amrozi Hamdi (2018110007)

PROGRAM STUDI
MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM (MPI)
JURUSAN TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) AS-SHIDDIQIYAH
LEMPUING JAYA
TAHUN AKADEMIK 2019


KATA PENGANTAR
Penulis mengucapkan puji syukur kepada ALLAH SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kesegenap isi alam. Dengan rahmat tersebut, penulis dapat menyelesaikan makalah Filsafat Pendidikan Islam yang berjudul “TINJAUAN FILOSOFIS TINJAUAN TUJUAN PENDIDIKAN ISLAM”  ini.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Dosen Pengampu Ifrohan, M.Pd. I selaku pembimbing selama pembuatan makalah berlangsung, dan kepada teman-teman seperjuangan yang telah mendukung pembuatan makalah ini.Penulis berharap agar makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua agar kita semua dapat memahami menulis kutipan dan daftar pustaka.
       Dalam penulisan makalah ini, penulis menyadari bahwa makalah ini masih belum sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun bagi penulis.  

Lempuing Jaya,    April  2019


Penulis







DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
A.          Latar Belakang................................................................. 1
B.          Rumusan Masalah........................................................... 2
C.          Tujuan ............................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN
A.   Tinjauan Singkat Filosofis Pendidikan.................................. 3
B.   Devinisi Tinjauan Tujuan Pendidikan Islam.......................... 5
C.   Tinjauan Filosofis Tinjauan Tujuan Pendidikan Islam.......... 6
BAB III PENUTUP
A.   Kesimpulan.......................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA








BAB I
PENDAHULUAN
A.   Latar Belakang
Problem utama yang di hadapi oleh lembaga pendidikan Islam di Indonesia saat ini adalah berkenaan dengan dua masalah mendasar, yaitu masalah kualitas (mutu) pendidikan dan kontribusi lembaga pendidikan Islam bagi pembangunan nasional, khususnya dalam membentuk moralitas bangsa Indonesia. Sekarang ini, Kejahatan dan perilaku menyimpang yang pelakunya tidak sedikit dari kalangan terpelajar. Meski persoalan di atas tidak hanya semata-mata menjadi tanggung jawab lembaga pendidikan Islam, akan tetapi Lembaga pendidikan Islam setidaknya memiliki peran dan fungsi yang layak di pertanyakan, yakni membentuk Kepribadian manusia yang berakhlak mulia dan bertanggung jawab baik secara vertical dan horizontal.
Pada dasarnya proses pendidikan adalah hal pokok yang harus di tempuh dalam kehidupan ini untuk mencapai perubahan yang di harapkan oleh semua kalangan. Perubahan yang di harapkan tentunya adalah perubahan menuju kebaikan dan kebahagian baik di dunia sampai di akhirat nanti. Keduanya ini merupakan tujuan semua makhluk hidup baik yang ada di langit maupun yang ada di bumi tidak hanya manusia saja. Untuk itu perlunya mengetahui bagaimana pandangan tentang sejarah pendidikan Islam dan Tujuan dari pendidikan Islam tersebut. Sehingga Penulis akan membahas tentang “Tinjauan Filosofis Tentang Tujuan Pendidikan Islam”.






B.   Rumusan Masalah
1)      Apa itu Filosofis tentang arti Pendidikan?
2)      Apa Devinisi dari Tinjauan Tujuan Pendidikan Islam?
3)      Bagaimana Tinjauan filosofi Tentang tujuan pendidikan Islam?


C.   Tujuan
1)      Untuk Mengatahui pengertian Filosofis dari pendidikan
2)      Untuk Memahami Devinisi Tinjauan Tujuan Pendidikan Islam
3)      Untuk Memahami dan mengetahui Tinjauan Filosofis Tujuan Pendidikan Islam

















BAB II
PEMBAHASAN
A.     Filosofis Tentang Arti Pendidikan Islam
Pendidikan adalah suatu aktivitas untuk mengembangkan seluruh aspek kepribadian manusia yang berjalan seumur hidup. Pendidikan bukan bersifat formal saja. Tetapi mencakup pula yang non formal juga. Sedangkan menurut Charles E. Siberman bahwa pendidikan tidak identik dengan pengajaran yang hanya terbatas pada usaha  mengembangkan interlektualitas manusia. Tugas pendidikan bukan melalui meningkatkan kecerdasan, melainkan mengembangkan seluruh aspek kepribadian manusia. Pendidikan merupakan sarana utama untuk mengembangkan kepribadian setiap manusia.[1]
Secara umum pendidikan dapat diartikan sebagai usaha manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaan. Dengan demikian, bagaimanapun sederhananya peradaban suatu masyarakat, di dalam nya terjadi atau berlangsung suatu proses pendidikan. Pendidikan pada Hakikatnya merupakan usaha manusia melestarikan hidupnya.[2] Pendidikan diartikan sebagai proses timbal balik dari tiap pribadi manusia dalam penyusunan dirinya dengan alam, dengan teman, dan dengan alam sermesta.
Pendidikan adalah proses, dalam mana potensi-potensi ini (kemampuan, kapasitas) manusia yang mudah di pengaruhi oleh kebiasaan-kebiasaan supaya di sempurnakan oleh kebiasaan-kebiasaan yang baik, oleh alat/media yang di susun sedemikian rupa dan dikelola oleh manusia untuk menolong orang lain atau dirinya sendiri mencapai tujuan yang di tetapkan. Perkembangan yang terorganisasi dan kelengkapan dari semua potensi manusia, Moral, Intelektual dan Jasmani (fisik), oleh dan untuk kepribadian individunya dan kegunaan masyarakatnya yang di harapkan demi menghimpun semua aktivitas tersebut bagi tujuan hidupnya (tujuan terakhir).
Dalam hal ini tim Dosen FIP IKIP Malang menyimpulkan pengertian pendidikan adalah:
a)         Aktivitas dan usaha manusia untuk meningkatkan kepribadiannya dengan jalan membina potensi-potensi pribadinya rohani (pikir, rasa, karsa, cipta dan budi nurani) dengan Jasmani (Panca indera serta keterampilan-keterampilan).
b)        Lembaga yang bertanggung jawab menetapkan cita-cita (tujuan) pendidikan, isi, sistem dan organisasi pendidikan. Meliputi: Keluarga, sekolah dan masyarakat (negara).
c)         Hasil atau prestasi yang di capai oleh perkembangan manusia dan usaha lembaga-lembaga tersebut dalam mencapai tujuannya. Pendidikan dalam arti ini merupakan tingkat kemajuan masyarakat dan kebudayaan sebagai satu kesatuan.[3] 
Perkembangan manusia yang di kehendaki keterpaduannya dengan kemajuan masyarakat dan hasil budaya, belum menunjukkan adanya kualifikasi tertentu. Untuk itu kualifikasi Islam untuk pendidikan memberikan kejelasan bentuk konseptualnya. Pembentukan kepribadian yang di maksudkan sebagai hasil pendidikan adalah kepribadian muslim, dan kemajuan masyarakat dan budaya adalah yang tidak menyimpang dari ajaran Islam.
John Dewey Mengemukakan bahwa pendidikan sebagai salah satu kebutuhan hidup (a necessity of life), salah satu fungsi sosial (a social function) sebagai bimbingan (as direction), sebagai sarana pertumbuhan (as growth), yang mempersiapkan dan membukakan serta membentuk disiplin hidup.[4]


B.   Tinjauan Tujuan Pendidikan Islam
Tujuan adalah dunia cita, yakni suasana ideal yang ingin yang ingin di wujudkan. Dalam tujuan pendidikan suasana ideal itu nampak pada tujuan akhir (Ultimate aims of erducation). Tujuan akhir biasanya dirumuskan secara padat dan singkat, seperti terbentuk nya kepribadian Muslim.[5] Dan Kematangan dan Integritas-kesempurnaan-Pribadi.[6] Ada yang memerinci tujuan Pendidikan dalam bentuk taksonomi (sistem klasifikasi) yang terutama meliputi:
1.         Pembinaan Kepribadian (Nilai Formil)
Ø   Sikap (attitude)
Ø   Daya Pikir Praktis Rasional
Ø   Obyektivitas
Ø   Loyalitas kepada Bangsa dan Ideologi
Ø   Sadar Nilai-nilai Moral dan Agama.
2.         Pembinaan Aspek Pengetahuan (Nilai Materiil), yaitu materi ilmu itu sendiri.
3.         Pembinaan Aspek Kecakapan, Keterampilan (Skill) nilai-nilai Praktis.
4.         Pembinaan Jasmani yang sehat. [7]
Perubahan yang di upayakan oleh proses pendidikan/usaha pendidiksn untuk mencapaiannya, baik pada tingkah laku individu dan pada kehidupan pribadinya, atau Kehidupan Masyarakat dan alam sekitar Tentang Individu hidup, pada proses Pendidikan dan Pengajaran suatu aktivitas asasi dan sebagai proporsi di antara profesi asasi dalam masyarakat.
Mengingat pendidikan adalah proses hidup dan kehidupan manusia, maka tujuannya pun mengalami perubahan dan perkembangan sejalan dengan perubahan dan perkembangan zaman. Dalam hal ini, Tujuan khusus sebagai pedoman operstif praktis di tuntut untuk senantiasa siap memberi hasil guna, baik bagi keperluan menciptakan dan mengembangkan ilmu-ilmu baru, lapangan kerja baru, maupun membina sikap hidup kritis dan pola tingkah laku baru serta kecenderungan-kecenderungan baru. Di sini barangkali yang di maksud oleh Toffler: “Education must shift into the future tense”.[8]
Demikian beberapa rumusan tujuan Pendidikan Islam, makna dan fungsinya dalam upaya pembentuk Kepribadian muslim, perpaduan iman dan amal shaleh, yaitu keyakinan adanya kebenaran mutlak yang menjadi satu-satunya tujuan hidup dan sentral pengabdian diri dan perbuatan yang sejalan dengan harkat kemanusiaan dan meningkatkan kemasnusiaan.
C.     Tinjauan Filosofis Tujuan Pendidikan Islam
Menurut Islam, Manusia adalah makhluk ciptaan ALLAH SWT, Manusia tidaklah muncul dengan sendirinya atau berada oleh dirinya sendiri. Al-Qur’an surat Al-‘alaq ayat 2 menjelaskan bahwa manusia di ciptakan dari segumpal darah, Surat Al-Thoriq ayat 5 menjelaskan bahwa manusia di jadikan ALLAH, Surah Ar-Rahman ayat 3 menjelaskan bahwa Allah Lah yang menciptakan manusia. Dan masih banyak lagi ayat yang menjelaskan tentang manusia. Jadi intinya Manusia adalah citaan ALLAH yang berkembang sesuai dengan alam sekitarnya, dalam perkembangannya manusia dapat di pengaruhi oleh pembawaan dan lingkungannya, ia cenderung ingin mengetahui apa yang mengganjal dalam fikirannya bahkan cenderung meyakini ada kekuatan lain yang bersumber dari luar dirinya, dari faktor inilah manusia perlu di didik sesuai dengan karakternya  masing-masing dan harus beragam sehingga memiliki aspek jasmani, akal dan ruhani yang baik.
Maka dengan tiga aspek ini di harapkan manusia meenjadi makhluk yang berada dengan yang lain.[9] Menurut T.S. Eliot yang di ikuti oleh Ahmad Tafsir mengataskan bahwa pendidikan yang penting itu tujuannya harus di ambil dari pandangan hidup. Harus sesuai dengan ajaran panmdangan kehidupan masing-masing. Eliot mempunyai devinisi seperti ini karena ia menyakini bahwa dasar kehidupan seseorang adalah pandangan hidup. [10] Berbeda dengan pendapat Al-Attas, yang menghendaki tujuan pendidikan Islam adalah manusia yang baik. Hasan Langgulung, misalnya mengatakan bahwa istilah tujuan sendiri banyak di campur-baurkan penggunaannya dengan istilah maksud. Kadang-kadang tampak berbeda dan tampak serupa. Namun demikian, ia menganggap kedua istilah itu mempunyai arti yang sama.
Menurut Al-Syaban, hubungan antara tujuan dan tanda-tanda adalah hubungan penyerupaan atau persamaan dalam makna, tempat pencapaian tujuan dan tanda-tanda adalah hubungan perserupaan atau persamaan dalam makna. Tempat pencapaian dan tanda menghendaki adanya perencanaan dan usaha yang di sengaja dan rentetan langkah yang berkaitan satu sama lain. Tujuan dan Tanda adalah suatu proses mempunyai permulaan dan akhir yang di tentukan oleh langkah yang bertalian satu sama lain. Menurut Al-Syaibani, Tujuan dan Ramalan. Tujuan adalah sesuatu yang hendak di capai oleh Institusi pendidikan, sedangkan ramalan adalah sesuatu yang di harapkan terjadi oleh institusi pendidikan. Pendapat merimba, menyebutkan ada empat fungsi berkenaan dengan tujuan pendidikan Islam:
1.    Untuk mengakhiri sebuah usaha. Pada umumnya suatu usaha di katakan berakhir kalau tujuan akhirnya telah tercapai. Sehingga pendidikan di katakan berhasil ketika tujuan akhirnya telah dapat di capai.
2.    Untuk mengarahkan usaha tanpa adanya antisipasi dan orientasi (pandangan kedepan)kepada tujuan, penyelewengan akan banyak terjadi dan kegiatan yang di lakukan tidak akan berjalan secara efisien, bahkan tidak terarah.
3.    Berfungsi sebagai titik pangkal untuk menncapai tujuan lain. Sebagai starting point untuk menuju pada  upaya pencapai tujuan lain yang lebih penting atau lebih  besar.
4.    Memberi nilai (sifat) pada ketiga usaha-usaha tersebut.
Hal ini menunjukkan bahwa dalam rumusan setiap tujuan selalu di sertai dengan nilai yang hendak di usahakan perwujudannya. Dari uraian di atas terdapat kesan, bahwa sebenarnya cakupan tujuan pendidikan itu sangat luas. Dalam kerangka menjelaskan hakikat pendidikan Islam, maka para pakar pendidikan Islam memberikan perhatuian cukup besar tentang tujuan pendidikan Islam.
Tinjauan filosofinya ilmu tidak terjadi atau ada begitu saja (Ilmu Laduni), melainkan Ilmu itu tidak ada ketika melalui proses pembelajaran, baik yang bersifat formal maupun non-formal. Dari sejarah penciptaan manusia yang bernama Adam’alaihissalam. Sejarah inilah antara guru dan murid merupakan suatu kesatuan yang tidak bisa terpisahkan sehingga di namakan pendidikan, dan untuk mencapai tujuan dari pendidikan itu kita tidak bisa terlepas dari amal.






BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Secara umum pendidikan dapat diartikan sebagai usaha manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaan. Dengan demikian, bagaimanapun sederhananya peradaban suatu masyarakat, di dalam nya terjadi atau berlangsung suatu proses pendidikan. Pendidikan pada Hakikatnya merupakan usaha manusia melestarikan hidupnya.
Perubahan yang di upayakan oleh proses pendidikan/usaha pendidiksn untuk mencapaiannya, baik pada tingkah laku individu dan pada kehidupan pribadinya, atau Kehidupan Masyarakat dan alam sekitar Tentang Individu hidup, pada proses Pendidikan dan Pengajaran suatu aktivitas asasi dan sebagai proporsi di antara profesi asasi dalam masyarakat.Mengingat pendidikan adalah proses hidup dan kehidupan manusia, maka tujuannya pun mengalami perubahan dan perkembangan sejalan dengan perubahan dan perkembangan zaman.
Tinjauan filosofinya ilmu tidak terjadi atau ada begitu saja (Ilmu Laduni), melainkan Ilmu itu tidak ada ketika melalui proses pembelajaran, baik yang bersifat formal maupun non-formal. Dari sejarah penciptaan manusia yang bernama Adam’alaihissalam. Sejarah inilah antara guru dan murid merupakan suatu kesatuan yang tidak bisa terpisahkan sehingga di namakan pendidikan, dan untuk mencapai tujuan dari pendidikan itu kita tidak bisa terlepas dari amal.



DAFTAR PUSTAKA

Rinanto, Ahmad. Peranan Media Audovisual Dalam Pendidikan. Yogyakarta: Yayasan Kansius, 1982. Hal.11.
Tim Dosen FIP IKIP Malang, Kapita Selekta-Pengantar Dasar-dasar Kependidikan, IKIP.
Tim Dosen FIP IKIP Malang , op cit, Hal.6.
Dewey, John. Democracy And Education, New York, The Free Press, 1966, Hal.1-54.
Marimba, Ahmad. Pengantar Filsafat Pendidikan Islam, Bandung Al Ma’rif. 1962. Hal. 43.
Zuhairini,  Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta, Bumi Aksara. Hal.160.
Syam, Muhammad Noor. Pengantar Filsafat Pdendidikan, FIP-IKIP. Malang. 1973. Hal. 76.
Toffler, Alfin. Future Shock, New York, Bantuan book, 1970, Hal. 427.
Tafsir, Ahmad. Ilmu Pendidikan Islam,Rosdakarya: Bandung, cet. Ke. 2. 2013. Hlm. 53.
Ibid. Hlm. 65.




[1] Andre Rinanto, Peranan Media Audovisual Dalam Pendidikan. Yogyakarta: Yayasan Kansius, 1982. Hal.11.
[2] Tim Dosen FIP IKIP Malang, Kapita Selekta-Pengantar Dasar-dasar Kependidikan, IKIP Malang,1981, Hal.2
[3] Tim Dosen FIP IKIP Malang , op cit, Hal.6
[4] John Dewey, Democracy And Education, New York, The Free Press, 1966, Hal.1-54.
[5] Ahmad D Marimba, Pengantar Filsafat Pendidikan Islam, Bandung Al Ma’rif. 1962. Hal. 43.
[6] Zuhairini,  Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta, Bumi Aksara. Hal.160.
[7] Muhammad Noor Syam, Pengantar Filsafat Pdendidikan, FIP-IKIP. Malang. 1973. Hal. 76.
[8] Alfin Toffler, Future Shock, New York, Bantuan book, 1970, Hal. 427.
[9] Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan Islam,Rosdakarya: Bandung, cet. Ke. 2. 2013. Hlm. 53.
[10] Ibid. Hlm. 65.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

RENCANA ANGGARAN TAHUNAN

RENCANA ANGGARAN TAHUNAN Di Ajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah akuntansi menejemen Dosen Pembimbing: Yazid latif M.Pd ...