PRINSIP PRINSIP ADMINISTRASI
PENDIDIKAN
Di Ajukan untuk Memenuhi Tugas Mata
Kuliah Aministrasi pendidikan
Dosen Pembimbing: AHMAD ROJALI
M.Pd.i
Disusun oleh :
1) Abdul Azis Efendi
PROGRAM
STUDI
MANAJEMEN
PENDIDIKAN ISLAM (MPI)
JURUSAN
TARBIYAH
SEKOLAH
TINGGI AGAMA ISLAM ( STAI ) AS-SHIDDIQIYAH
LEMPUING JAYA
TAHUN
AKADEMIK 2018/2019
KATA
PENGANTAR
Puji
syukur kami panjatkan kehadirat tuhan yang maha Esa karena dengan
rahmat,karunia, serta taufik dan hidayat-nya kami telah menyelesaikan ‘’makalah
ini’ dengan baik meskipun banyak kekurangan di dalamnya. Dan juga kami
berterima kasih kepada bapak AHMAD ROJALI M.Pd.i selaku Dosen mata kuliah
Adinistrasi pendidikan yang telah memberikan tugas ini kepada kami.Kami sangat
berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita.
Kami
juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan
jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan
usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat.Semoga makalah ini
dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah
disusun ini dapat berguna bagi kami sendii maupun orang yang membacanya.
Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata kata yang kurang
berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan dimasa
depan.
Lubuk seberuk, 2019
penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................
DAFTAR ISI...................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................
A.
LATAR
BELAKANG.........................................................................
B.
RUMUSAN MASALAH...................................................................
BAB II PEMBAHASAN................................................................................
A.
Pengertian
Administrasi pendidikan....................................................
B.
Prinsip
prinsip administrasi pendidikan................................................
C.
Fungsi
dan tujuan administrasi pendidikan .........................................
BAB III PENUTP............................................................................................
A.
Kesimpulan...........................................................................................
B.
Saran.....................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Masalah Administrasi dalam pendidikann sejatinya memiliki
peranan kunci dalam proses pendidikan, bahkan menjadi parameter kemajuan
pendidikan itu sendiri. Jika administrasi bisa berjalan dengan baik,maka
pendidikan akan mengalami peningkatan kualitas. Sebaliknya, jika administrasi
mengalami masalah, maka sekolah akan mengalami krisis identitas yang harus
segera dibenahi. Padahal administrasi adalah proses yang menyeluruh yang
melibatkan semua pihak untuk mewujudkan cita-cita bersama. Dalam ungkapan lain,
administrasi merupakan proses integrasi seluruh kekuatan untuk mewujudkan
cita-cita bersama.
Oleh sebab itu, penguatan kualitas administrasi dalam
pendidikan sangat dibutuhkan mengingat tantangan global yang semakin kompleks.
Juga masih banyaknya insan pendidkan yang belum memahami hakikat administrasi
pendidikan, fungsi, ruang lingkup, prinsip-prinsip,dan tujuannya. Hal itulah
yang mendasari pemakalah menyusun sebuah judul dengan tema umum yakni administrasi pendidikan namun secara khususnya
yakni, pengertian, prinsip, fungsi dan tujuan administrasi pendidikan.
Dengan hal ini diharapkan menambah pemahaman tentang
hakikat administrasi pendidikan itu
sendiri.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apa yang dimaksud
dengan administrasi pendidikan?
2.
Prinsip prinsip
administrasi pendidikan ?
3.
Fungsi dan tujuan
administrasi pendidikan ?
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Administrasi pendidikan
Administrasi berasal dari kata ad
berarti intensif dan ministrare berarti melayani, membantu, atau mengerahkan
(Latin) yang kemudian diserap kedalam bahasa Inggeris administer berari manage
affairs dan administration yang berarti management of public affairs (The
Coincise Oxford Dictionary of Current English). Dalam Kamus Inggeris-Indonesia
kata administer berarti mengurus, mengelola, menjalankan, melaksanakan,
melakukan. Sedangkan administration berarti administrasi, tatausaha,
pemerintahan, pemberian, pengambilan (John M. Echols dan Hassan Shadily). Dari
pengertiam ini bermakna lebih sempit karena terbatas pada aktivitas
ketatausahaan yaitu aktivitas pencatatan dan penyusunan keterangan yang
diperolch secara sistematis.. Itulah sebabnya administrasi sering dikaitkan
dengan aktivitas administrasi tata usaha (perkantoran) yang sebenarnya
administrasi tata usaha (perkantoran) hanya bagian dari kegiatan administrasi.[1]
Berikut
ini dikemukakan pendapat beberapa pakar tentang administrasi pendidikan: [2]
1. Djam'an
Satori menjelaskan bahwa administrasi pendidikan dapat diartikan sebagai
keseluruhan proses kerja sama dengan memanfaatkan semua sumber personil dan
materil yang tersedia dan sesuai untuk mencapai tujuan pendidikan yang
ditetapkan secara efektif dan efisien.
2. Oteng
Sutisna mengemukakan bahwa administrasi pendidikan sebagai suatu peristiwa
mengkoordinasikan kegiatan yang saling bergantung dari orang- orang dan
kelompok-kelompok dalam mencapai tujuan bersama pendidikan anak-anak.
3. Ngalim
Purwanto mengemukakan bahwa administrasi pendidikan adalah suatu proses
keseluruhan kegiatan bersama dalam bidang pendidikan yang meliputi perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, pelaporan, pengkoordinasian, pengawasan dan
pembiayaan, dengan menggunakan atau memanfaatkan fasilitas yang tersedia, baik
personil, materil, maupun spiritual untuk mencapai tujuan pendidikan secara
efektif dan efisien.
4. Hadari
Nawawi mengemukakan bahwa administrasi pendidikan adalah serangkaian kegiatan
atau keseluruhan proses pengendalian usaha kerjasama sejumlah orang untuk
mencapai tujuan pendidikan secara berencana dan sistematis yang diselenggarakan
dalam lingkungan tertentu, terutama berupa lembaga pendidikan formal.
B. Prinsip-Prinsip Administrasi Pendidikan
Prinsip
artinya titik tolak. Jika yang dimaksudkan adalah prinsip administrasi, artinya
titik tolak keberangkatan administrasi. Prinsip merupakan sesuatu yang
sangat kuat, absolut, dan tidak boleh dinafikan dalam pelaksanaan program
tertentu. Hal tersebut tertentu, karena merupakan acuan dan tujuan subtansi
pelaksanaan setiap kegiatan.
Administrasi pendidikan pun harus berpegang pada prinsip tertentu atau bertitik
tolak pada prinsip yang mendasar. Prinsip ini diartikan pula sebagai dasar
pijakan, artinya sebagai dasar dan pedoman bertindak. Prinsip-prinsip administrasi
pendidikan adalah sebagai berikut:
Tenaga
administrasi akan berhasil dalam tugasnya bila dia menggunakan semua sumber,
tenaga, dana dan fasilitas yang ada secara efisien. Seorang administrator yang
profesional harus mampu memanfaatkan waktu sebaik mungkin untuk mengelola
aktivitas pengadministrasian dan tindakan terbebani oleh biaya tinggi.
Penghamburan biaya dan penghabisan waktu yang tidak menentu menunjukkan
pengelolaan administrasi yang buruk, sehingga akan berdampak negatif dan
merugikan kepentingan internal institusinya dan kepentingan eksternal yang
dilayaninya.
Agar prinsip efisien terlaksana, semua objek administrasi harus diorganisasikan
dengan baik, sehingga penerapan prinsip efisiensi benar-benar relefan dengan
tujuaannya. Pengorganisasian meupakan aktivitas menyusun dan membentuk
hubungan-hubungan kerja antara orang-orang sehingga terwujud satu kesatuan
usaha dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Didalam pengorganisasian
terdapat adanya pembagian tugas, wewenang, dan tanggunga jawab secara rinci
menurut bidang-bidang dan bagian-bagian, sehingga terciptanya adanya hubungan
kerjasama yang harmonis dan lancar menuju pencapaian tujuan yang telah
ditetapkan (Ngalim purwanto,1998:16).
Administrator adalah manajer yang
bekerja dengan langkah-langkah manajemen yang baik, yaitu merencanakan,
mengorganisasikan, mengarahkan, dan mengontrol. Dengan demikian, target yang
dituju dengan mudah dapat dicapai dengan baik.
Perencanaan yang dilakukan berpihak
pada visi dan misi yang jelas sehingga program-program yang dijadwalkan dibuat
secara hierarkis atau sistematis dan mendahulukan sekala prioritas sebagaimana
mengatur dan menjadwalkan program jangka panjang, jangka menengah, dan jangka
pendek. Program jangka pendek dilaksanakan sekaligus sebagai bagian awal dari
program jangka menengah, sedangkan pelaksaan program jangka menengah
dilaksanakan sebagai awal menuju program jangka panjang. Dengan demikian, semua
pelaksaan program saling memengaruhi dan saling menunjang dalam mencapai
target.
Menurut Ngalim purwanto (1998:15),
setiap program memerlukan perencanaan terlebih dahulu sebelum dilaksanakan.
Perencanaan adalah suatu cara menghampiri masalah-masalah. Dalam penghampiran
masalah itu, si perencana merumuskan apa saja yang harus dikerjakan dan bagaimana
dikerjakannya. Langkah-langkah dalam perencanaan meliputi hal-hal berikut:
a)
Menentukan dan merumuskan tujuan yang hendak dicapai.
b)
Meneliti masalah-masalah atau pekerjaan-pekerjaan yang
akan dilakukan.
c)
Mengumpulkan data dan informasi-informasi yang diperlukan.
d)
Menentukan tahap-tahap atau rangkaian tindakan.
e)
Merumuskan bagaimana masalah-masalah itu dapat
dipecahkan dan bagaimana pekerjaan-pekerjaan itu akan diselesaikan.
Administrator bertanggung jawab dan
berpegang pada amanah untuk mengutamakan tugasnya. Pelaksanaan tugas tidak
didasarkan pada pesan sponsor,melainkan atas dasar sekala prioritas. Apabila
prinsip ini dilanggar, prinsip efisiensi akan terabaikan bahkan akan hanya
memboroskan biaya. Pelaksanaan yang diluar tanggung jawab administrator hanya
akan kejalinan seluruh tugas administratif yang ujung-ujungnya tugas
pengelolaan tidak terkontor dengan baik dan benar.
Dikelola artinya diurus dangan baik
dan benar yang mengikuti sistem yang sudah terbangun seebelumnya. Sistem dan
tata kerja mengikuti visi dan misi yang ditetapkan sebelumnya. Sebuah lembaga
pendidikan memiliki visi dan misi tertentu yang darinya dibut pola kerja
terpadu berkaitan dengan tugas-tugas dan fungsi administratif pengelolaan dapat
menjadi unsur yang sangat vital untuk mencapai tujuan visibilitas yang telah
ditetapkan.
Seorang pemimpin wajib mengembangkan
hubungan baik dengan semua bawahanya, cerdas merealisasikan human relationship.
Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang tidak menyalahkan bawahan, melainkan
mengingatkan dan menyarankan. Sebaliknya, bawahan yang baik tidak pernah
mengugat dan gusar kepada atasan, melainkan meluruskan dan meluruskan sepanjang
masih dalam konteks profesionalitas yang ada diatas aturan yang
disepakati.
Dengan demikian, semua bekerja atas
kesadaran penuh, ikhlas dan tidak merasa ditekan atau dipaksa. Kesaadaran ini
sangat berperan dalam pencapaian kesuksesan sebuah kepemimpinan dan sistem
administrasi. Gaya kepemimpinan yang tepat adalah apabila admidtrator
memperhitungkan taraf kematangan para anggota organisasi dan situasi yang ada.
Bila dalam organisasi telah ada hubungan baik, tetapi kesadaran bekeja belum
memadai, pemimpin yang berhasil harus mampu menimbulkan kesadaran untuk
menyelesaikan tugas pekerjaannya.
Pengembangan kerjasama dilakukan
secara sinergis, profesional, proporsional. Administrator memahami jenis
pekerjaan yang diembankan, mengerti apa yang apa yang dikerjakan sebagai tugas
dan keahliannya. Untuk mencapai kinerja yang sinergis, dilakukan pembagian
tugas, wewenang, dan tanggung jawab yang disesuaikan dengan pengalaman, bakat,
minat, pengetahuan dan kepribadian masing-masing orang yang diperlukan dalam
menjalankan tugas-tugas tersebut.
Kerjasama dilakukan atas dasar
profesionalitas yang tinggi, bukan kerjasama dalam arti kolusi, yang
mengorbankan kepentingan mendasar dan mengambil manfaat yang sifatnya kamuflase
belaka. Sebagaimana kerjasama antara kepala sekolah dengan dewan sekolah dalam
kaitannya dengan biaya oprasional sekolah dan penyaluranya.
C. Fungsi
dan Tujuan Administrasi Pendidikan
Administrasi
pendidikan tersebut juga mempunyai fungsi sebagai berikut: [8]
1) Fungsi
perencanaan merupakan sejumlah kegiatan yang ditentukan sebelumnya untuk
dilaksanakan pada suatu periode tertentu guna mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
2) Fungsi
pengorganisasian, merupakan proses penentuan pekerjaanpekerjaan yang harus
dilakukan pengelompokan tugas-tugas dan membagi-bagikan pekerjaan kepada setiap
personalia.
3) Fungsi
pelaksanaan merupakan usaha menggerakkan anggotaanggota kelompok sedemikian
rupa hingga mereka berkeinginan dan berusaha untuk mencapai sasaran organisasi
dan sasaran anggota organisasi.
4) Fungsi
pengawasan merupakan proses pemantauan, penilaian, dan pelaporan rencana atas
pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.
Apabila dalam administrasi sarana dan prasarana
terlaksananya fungsi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan
dalam pendidikan maka tujuan pendidikan yang telah direncanakan oleh sekolah
akan bisa tercapai secara baik.
Tujuan administrasi pada umumnya adalah agar semua
kegiatan mandukung tercapainya tujuan pendidikan atau dengan kata lain
administrasi yang digunakan dalam dunia pendidikan diusahakan untuk mencapai
tujuan pendidikan. Sergiovanni dan Carver (1975 dalam Burhanuddin, 2005) menyebutkan
empat tujuan administrasi:
1. Efektifitas
produksi;
2. Efesiensi;
3. Kemampuan
menyesuaikan diri (adaptivenes);
4. Kepuasan
Kerja.
Keempat
tujuan tersebut digunakan sebagai kriteria untuk menentukan keberhasilan dalam
penyelenggaraan sekolah. Sebagai contoh: sekolah mempunyai fungsi untuk
mencapai efektivitas produksi, yaitu menghasilkan lulusan yang sesuai dengan
tuntutan kurikulum. Dalam pencapaian tujuan tersebut harus dilakukan usaha
seefisien mungkin, yaitu menggunakan keperluan dana, dan tenaga seminimal
mungkin, tetapi memberikan hasil sebaik mungkin, sehingga lulusan tersebut
dapat melanjutkan ketingkat berikutnya dan dapat menyesuaikan dirinya dengan
lingkunganya yang baru dan selanjutnya lulusan ini akan mencari kerja pada
perusahaan yang memberikan kepuasan kerja kepada mereka.[9]
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa prinsip dari Administrasi pendidikan ada lima
yaitu prinsip efisiensi, prinsip pengelolaan, prinsip pengutamaan tugas
pengelolaan, prinsip kepemimpinan yang efektif dan prinsip kerja sama.
Sedangkan tujuan dari administrasi pendidikan yaitu efektifitas produksi,
efisiensi, kemampuan menyesuaikan diri, dan kepuasan bekerja. Maka dari itu
administrasi pendidikan mempunyai beberapa fungsi penting yaitu perencanaan,
pengorganisasian, pemberi motivasi dan inovasi serta mengawasi proses belajar
mengajar.
B. Kritik dan Saran
Dilihat dari
realita sekarang banyak sekali lulusan yang tidak profesional dalam bidangnya
dan tidak dapat menyesuaikan diri dengan dinamika yang ada. Maka dari itu,
perlu adanya pembenahan yang harus dikembangkan oleh badan administrasi
pendidikan agar dapat memiliki lulusan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
Mahmudhilal,Adminitrasipendidikanmenujusekolahyangefektif,(makasar:penerbitaksaratimur,2015)
Herabudin,Administras danSupervis Pendidikan,(Bandung:CVPustakaSetia,2009)
Burhanudinyursak,AdministrasiPendidikan,(Bandung:
CVPustaka Setia,1998)
http://jurnal.uinsu.ac.id/index.php/al-irsyad/article/download/999/794
(diakses pada tanggal 24 maret 2019)
[1]Mahmudhilal,Adminitrasipendidikanmenujusekolahyangefektif,(makasar:penerbitaksaratimur,2015)hlm,2
[2] Ibid.hlm,2
[4] Ibid.hlm,28
[5] Ibid.hlm,29
[8] http://jurnal.uinsu.ac.id/index.php/al-irsyad/article/download/999/794
(diakses pada tanggal 24 maret 2019)
[9] Ibid.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar