LINGKUNGAN SEKOLAH
Disajikan Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen kelas
Oleh :
1. Abdul Azis Efendi
PROGRAM STUDI
MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM
JURUSAN TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI
AGAMA ISLAM (STAI) AS-SHIDDIQIAH
LEMPUING JAYA
2018
KATA PENGANTAR
Segala puja dan puji syukur kepada allah SWT
yang telah memberikan kesehatan, akal fikiran untuk berfikir
leluasa dan memikirkan ciptaannya.
Salawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad Saw, keluarga, sahabat serta
para pengikutnya hingga akhir zaman nanti.
Penulis mengucapkan terima kasih
kepada pembaca karena telah memberikan masukan dan inspirasi untuk dapat lebih
efektif menyampaikan ide dalam makalah ini. Makalah ini disusun dengan harapan
dapat bermanfaat dan sebagai bahan kuliah.
Makalah ini berisi tentang lingkungan
sekolah. Disadari tentunya banyak terdapat kekurangan dalam penyusunan
makalah ini. Di samping itu juga masih perlu penambahan bahan-bahan yang
diperlukan untuk memenuhi materi ini. Akan tetapi kiranya materi ini diharapkan
dapat menambah ilmu dan wawasan serta bermanfaat bagi kita.
Lubuk
seberuk ,Desember 2018
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1
A. Latar belakang...................................................................................... 1
B. Rumusan masalah................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN................................................................................ 2
A. Pengertian lingkungan sekolah............................................................. 2
B. Unsur unsur lingkungan sekolah........................................................... 2
C. Macam macam lingkungan sekolah...................................................... 5
D. Lingkungan sekolah yang nyaman....................................................... 6
E. Sekolah adiwijaya................................................................................. 8
BAB III PENUTUP......................................................................................... 11
A. Kesimpulan .......................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 12
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
lingkungan
sekolah yang kondusif sangat mendukung bagi kenyamanan dan kelangsungan proses pembelajaran
yang Idialami oleh peserta didik di keias. Peserta didik yang nyaman akan
memiliki motivasi yang tinggi untuk belajar, serta inemiliki minat dan pola
pikir yang positif tentang pentingnya belajar bagi dirinya dan masa depannya,
sehingga dalam diri peserta didik tersebut akan tumbuh kesadaran untuk belajar
dengan baik, yang pada akhirnya akan menghasilkan prestasi belajar yang baik.
Selain
itu, lingkungan sekolah yang kondusif akan memotivasi guru untuk melaksanakan
proses mengajar yang optimal, karena guru merasa nyaman dengan lingkungan yang
ada di sekitarnya. Guru akan mengerahkan segenap potensi yang dimilikinya untuk
melak- sanakan proses pembelajaran yang bermakna dan menyenangkan bagi peserta
didik Lingkungan sekolah yang efektif adalah lingkungan sekolah yang mampu
mengoptimalkan potensi yang dimiliki oleh peserta didik untuk tumbuh dan
berkembang dalanm proses pembelajaran yang optima! Lingkungan sekolah adalah
ang berbagai faktor atau aspek yang memengaruhi pertumbuhan, kemajuan, dan perkembangan
sekolah, yang berada di penilaian tent sekitar guru dan peserta didik.
B. Rumusan masalah
1. Pengertian lingkungan sekolah ?..
2. Unsur unsur lingkungan sekolah?...
3. Macam macam lingkungan sekolah ?...
4. Lingungan sekolah yang nyaman ?...
5. Sekolah adiwiyata ?...
BAB II
PEMBAHASAN
1.
Pengertian
Lingkungan Sekolah
Lingkungan
berasal dari kata lingkung yang berarti ”sekeliling, sekitar, selingkung,
seluruh suatu lingkaran, daerah dan sebagainya.[1]
Menurut
Syamsu Yusuf menyatakan sebagai berikut: Sekolah merupakan lembaga pendidikan
formal yang secara sistematis melaksanakan program bimbingan, pengajaran, dan
latihan dalam rangka membantu siswa agar mampu mengembangkan potensinya, baik
yang menyangkut aspek moral, spiritual, intelektual, emosional, maupun sosial.
Lingkungan sekolah adalah jumlah semua benda hidup dan mati serta seluruh
kondisi yang ada di dalam lembaga pendidikan formal yang secara sistematis
melaksanakan program pendidikan dan membantu siswa mengembangkan potensinya.
Jadi lingkungan adalah “segala sesuatu yang
berada dialam sekitar yang memiliki makna atau pengaruh terhadap karakter atau
sifat seseorang secara langsung ataupun tidak langsung.[2]
2.
Unsur unsur lingkungan sekolah
Menurut Slameto unsur unsur sekolah yang
mempengaruhi belajar mencakup :[3]
a.
Metode belajar
Metode mengajar adalah suatu cara atau jalan yang harus dilalui didalam mengajar. Metode mengajar dapat mempengaruhi belajar siswa. Metode mengajar guru yang kurang baik akan mempengaruhi belajar siswa yang tidak baik pula. Agar siswa dapat belajar dengan baik,maka metode mengajar harus diusahakan yang setepat, efisien dan efektif mungkin.
Metode mengajar adalah suatu cara atau jalan yang harus dilalui didalam mengajar. Metode mengajar dapat mempengaruhi belajar siswa. Metode mengajar guru yang kurang baik akan mempengaruhi belajar siswa yang tidak baik pula. Agar siswa dapat belajar dengan baik,maka metode mengajar harus diusahakan yang setepat, efisien dan efektif mungkin.
b.
Kurikulum
Kurikulum diartikan sebagai sejumlah kegiatan yang diberikan kepada siswa. Kegiatan itu sebagian besar adalah menyajikan bahan pelajaran agar siswa menerima, menguasai dan mengembangkan bahan pelajaran itu. Kurikulum yang kurang baik akan berpengaruh tidak baik pula terhadap belajar.
Kurikulum diartikan sebagai sejumlah kegiatan yang diberikan kepada siswa. Kegiatan itu sebagian besar adalah menyajikan bahan pelajaran agar siswa menerima, menguasai dan mengembangkan bahan pelajaran itu. Kurikulum yang kurang baik akan berpengaruh tidak baik pula terhadap belajar.
c.
Relasi guru dengan siswa.
Proses belajar mengajar terjadi antara
guru dengan siswa. Proses ini dipengaruhi oleh relasi didalam proses tersebut.
Relasi guru dengan siswa baik, membuat siswa akan menyukai gurunya, juga
akan menyukai mata pelajaran yang diberikannya sehingga siswa berusaha
mempelajari sebaik-baiknya.Guru yang kurang berinteraksi dengan siswa dengan
baik menyebabkan proses belajar-mengajar itu kurang lancar.[4]
d.
Relasi siswa dengan siswa.
Siswa yang mempunyai sifat kurang
menyenangkan, rendah diri atau mengalami tekanan batin akan diasingkan dalam
kelompoknya. Jika hal ini semakin parah, akan berakibat terganggunya belajar.
Siswa tersebut akan malas untuk sekolah dengan berbagai macam alasan yang
tidak-tidak. Jika terjadi demikian, siswa tersebut memerlukan bimbingan dan
penyuluhan. Menciptakan relasi yang baik antar siswa akan memberikan pengaruh
positif terhadap belajar siswa.
e.
Disiplin sekolah.
Kedisiplinan sekolah erat kaitannya
dengan kerajinan siswa dalam sekolah dan belajar.Kedisiplinan sekolah mencakup
kedisiplinan guru dalam mengajar, pegawai sekolah dalam bekerja, kepala sekolah
dalam mengelola sekolah, dan BP dalam memberikan layanan. Seluruh staf sekolah
yang mengikuti tata tertib dan bekerja dengan disiplin membuat siswa disiplin
pula. Dalam proses belajar, disiplin sangat dibutuhkan untuk mengembangkan
motivasi yang kuat. Agar siswa belajar lebih maju, maka harus disiplin di dalam
belajar baik di sekolah, di rumah dan lain-lain.
f.
Alat
pelajaran.
Alat
pelajaran erat hubungannya dengan cara belajar siswa karena alat pelajaran
tersebut dipakai siswa untuk menerima bahan pelajaran dan dipakai guru waktu
mengajar. Alat pelajaran yang lengkap dan tepat akan mempercepat penerimaan
bahan pelajaran. Jika siswa mudah menerima pelajaran dan menguasainya, belajar
akan lebih giat dan lebih maju. Mengusahakan alat pelajaran yang baik dan
lengkap sangat dibutuhkan guna memperlancar kegiatan belajar-mengajar.
g.
Waktu
sekolah.
Waktu
sekolah adalah waktu terjadinya proses belajar mengajar disekolah. Waktu
sekolah akan mempengaruhi belajar siswa. Memilih waktu sekolah yang tepat akan
memberikan pengaruh yang positif terhadap belajar. Sekolah dipagi hari adalah
adalah waktu yang paling tepat dimana pada saat itu pikiran masih segar dan
kondisi jasmani masih baik.[5]
h.
Standar
pelajaran diatas ukuran
Guru berpendirian untuk mempertahankan
wibawanya, perlu memberi pelajaran diatas ukuran standar, sehingga peserta
didik merasa kurang mampu dan takut kepada guru.
i.
Keadaan gedung
Dengan keadaam gedung dan kelas yang
kurang memadai bagi peserta didik maka peserta didik akan tidak nyaman dalam
belajar.
j.
Cara belajar
Banyak peserta didik yang melaksanakan
proses belajar yang salah. Dalam hal ini perlu pembinaandari guru. Dengan cara
belajar yang tepat maka hasil belajar peserta didik akan semakin efektif.
k.
Tugas rumah
Guru Jangan terlalu banyak memberi tugas
yang harus dikerjakan dirumah kepada siswa, sehingga siswa memiliki waktu yang
cukup untuk melaksanakan kegiatan yang lain.
3.
Macam macam lingkungan sekolah[6]
Sekolah
merupakan salah satu institusi sosial yang mempengaruhi proses
sosialisasi dan berfungsi untuk mewariskan kebudayaan masyarakat kepada anak.[7]
Lingkungan sekolah tempat be;ajar untuk
mempengaruhi keberhasilan belajar.
Lingkungan sekolah teriri dari sejumlah
komponen penting. Berikut disajikan macam macam komponen lingkungan sekolah.
1.
Lingkungan fisik
a.
Sarana sekolah
Untuk mencapai keberhasilan pelaksanaan kurikulum di sekolah perlu
dukungan sarana dan prasarana yang memadai. Sarana dan prasarana yang memadai
diperlukan untuk kelancaran pelaksanaan kurikulum. Moh. Surya menyatakan bahwa
ketersediaan sarana belajar yang memadai akan dapat mencapai hasil belajar yang
lebih efisien dibandingkan dengan keadaan fasilitas belajar yang kurang
memadai. Slameto menyatakan bahwa alat
pelajaran erat hubungan dengan cara belajar peserta didik, karena alat
pelajaran yang dipakai oleh guru pada waktu mengajar dipakai pula oleh peserta
didik untuk menerima bahan yang diajarankan itu. Alat pengajaran yang lengkap
dan tepat akan memperlancar penerimaan bahan pelajaran yang diberikan kepada
peserta didik. Jika peserta didik mudah menerima pelajaran dan menguasainya,
maka belajarnya akan menjadi lebih giat dan lebih maju. Dengan demikian,
apabila sarana sekolah lengkap maka minat peserta didik untuk beljar pun
meningkat.
b.
Prasarana sekolah
Prasarana
yang mendukung proses pembelajaran dikelas yaitu, perpustakaan , ruang kelas, dan keadaan
gedung.
2.
Lingkungan Non Fisik / Sosial.
Interaksi
antara Guru dengan Peserta Didik. Proses belajar mengajar (PBM) terjadi karena
interaksi antara guru dengan peserta didik. Interaksi terdiri dari kata antar
(antar), dan aksi (kegiatan). Jadi interaksi adalah suatu hubungan atau
kegiatan timbal balik antara individu yang satu dengan yang lain, yang
didalamnya ada proses saling
mempengaruhi, mengubah, dan memperbaiki.
4. Lingkunngan
sekolah yang nyaman
Lingkungan sekolah yang nyaman merupakan
salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan pembelajaran peserta didik.
Lingkungan sekolah yang nyaman terdiri
dari:[8]
1.
Lapangan
Ketersediaan fasilitas lapangan merupakan salah satu
faktor yang sangat penting dalam proses menunjang kegiatan pembelajaran,
misalnya kegiatan pembelajaran olahraga dan jasmani.
2.
Pohon rindang
Kesediaan
oksigen merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi pembentukaan kecerdasan peserta didik.
Kurangnya kadar oksigen bagi peserta didik akan menyebabkan suplai darah ke otak menjadi lambat.
3. Sisten
Sanitasi dan Sumur Resapan Air.
Sistem sanitasi yang baik merupakan salah satu
faktor penting bagi lingkungan sekolah. Dengan sistem sanitasi yang baik, maka
seluruh warga sekolah akan dapat lebih tenang dalam mengada- kan proses
pembelajaran. Selain itu, diperlukan juga sistem sumur resapan air, yang akan
menghisap genangan air, karena genangan air bisa dipastikan akan membuat
kesehatan peserta didik rawan.
4. Toilet
yang bersih
Toilet
perlu dikelola dengan baik, karena jika toilet tidak dikelola dengan baik, akan
menimbulkan kerentanan penyebaran penyakit bagi peserta didik. Pengelolaan
toilet yang baik, akan menghindarkan peserta didik terkena bibit penyakit yang
membahayakan. Selain itu, toilet yang bersih akan membuat sekolah tampak
menjadi indah secara keseluruhan.
5. Tempat
Pembuangan Sampah.
Sampah
merupakan satu musuh utama bagi sekolah. Semakin bersih sekolah, maka semakin
beradab pula warga yang ada di sekolah. Dalam hal ini, perlunya ditumbuhkan
kesadaran bagi seluruh warga sekolah untuk turut menjaga lingkungan sekolah.
Caranya adalah dengan menyediakan tempat pembuangan sampah berupa tong-tong
sampah dan tempat pengumpulan sampah akhir di sekolah, dan memberikan contoh
kepada peserta didik untuk selalu membuang sampah pada tempatnya.
6. Sarana
ibadah.
Sarana
ibadah yang layak untuk wahana peribadahan bagi warga sekolah. Selain itu,
fasilitas ibadah akan membina mental religius peserta didik. Peserta didik yang
religius akan
7. Kantin
Sehat.
Kantin
sehat adalah kantin yang menyediakan berbagai macan makanan yang sehat untuk
peserta didik. Sebaiknya kantin sekolah dikelola koperasi atau sekolah wanita,
agar kontrol terhadap makanan bisa dilakukan dengan baik. Kantin sehat yang
menyediakan makanan yang sehat akan menghasilkan peserta didik yang sehat, di
mana peserta didik yang sehat akan mampu belajar dengan optimal.[9]
8. Bangunan
Sekolah yang Kokoh dan Sehat.
Banyak
sekali keberadaan kasus tentang bangunan sekolah yang roboh. Entah itu
bangunannya sudah tua atau bangunan baru yang dibangun dengan asal-asalan. Ini
adalah kewajiban pemerintah untuk mengatasinya. Karena bangunan sekolah sudah
semestinya dibangun dengan kokoh dan memiliki syarat-syarat bangunan yang
sehat, seperti vertilasi yang cukup dan luas masing-masing ruang kelas yang
ideal.[10]
9. Lingkungan
Sekitar Sekolah yang Mendukung.
Lingkungan
sekitar sekolah sangat menentukan kenyamanan bag peserta didik. Lingkungan
sekolah yang dekat dengan pabrik yang bising dan berpolusi udara, atau
lingkungan sekolah yang berada di pinggir jalan raya yang padat dan berisik,
atau bahkar lingkungan sekolah yang letaknya berdekatan dengan tempat
pembuangan sampah atau sungai yang tercemar sampah sehingga menimbulkan
ketidaknyamanan akibat bau-bau tak sedap, akan sangat mengganggu proses
pembelajaran peserta didik.
5. Sekolah
Adiwiyata
Kata ADIWIYATA berasal dari 2 kata sansekerta yaitu ADI dan WIYATA. Adi
sendiri mempunyai arti yaitu besar, agung, baik, ideal atau sempurna. Sedangkan
Wiyata mempunyai arti tempat dimana seseorang mendapatkan ilmu pengetahuan,
norma dan etika. ADIWIYATA artinya tempat yang besar, agung, baik dan indah
yang dimana tempat itu digunakan oleh seseorang untuk mendapatkan ilmu
pengetahuan, norma, dan etika.[11]
Sekolah adiwiyata adalah Sekolah yan peduli lingkungan yang
sehat, bersih serta lingkungan yang indah. Dengan adanya program adiwiyata
diharapkan seluruh warga sekolah dan masyarakat di sekitar sekolah agar dapat
menyadari bahwa lingkungan yang hijau adalah lingkungan yang sehat bagi
kesehatan tubuh kita.
Tujuan Adiwiyata
Tujuan sekolah Adiwiyata yang secara umum menerangkan untuk
mewujudkan masyarakat sekolah yang peduli dan juga berbudaya dalam lingkungan
dengan, menciptakan kondisi yang lebih baik bagi sekolah untuk menjadi wadah
pembelajaran dan juga penyadaran segenap warga sekolah diantaranya murid, guru,
orang tua/wali murid dan lingkungan masyarakat demi terciptanya upaya
pelestarian lingkungan hidup.
Warga sekolah turut bertanggung jawab dalam mengupayakan
penyelamatan lingkungan hidup dan pembangunan yang berkelanjutan. Mendorong dan
membantu sekolah untuk turut serta dalam melaksanakan upaya pemerintah demi
melestarikan lingkungan hidup dalam pembangunan yang berkelanjutan yang
berwawasan lingkungan demi hadirnya kepentingan generasi yang akan datang.[12]
Cara
Menerapkan
Dalam menerapkan
sekolah adiwiyata maka perlu dipahami konsep
5 R yangberasal dari 5 kata dalam bahasa Inggris
yaitu Reduce
(Mengurangi), Reuse (Menggunakan kembali), Recycle (Mendaur Ulang),
Replace (Menggunakan kembali) dan Replant (Menanam Kembali).
Berikut ini dijelaskan tentang konsep 5
R:
a. Recycle
Recycle
atau mendaul ulang adalah kegiatan mengolah kembali atau mendaur ulang. Pada
perinsipnya, kegitan ini memanfaatkan barang bekas dengan cara mengolah
materinya untuk dapat digunakan lebih lanjut. Contohnya adalah memanfaatkan dan
mengolah sampah organik untuk dijadikan pupuk kompos.
b. Reuse
Reuse
atau penggunaan kembali adalah kegiatan menggunakan kembali material atau bahan
yang masih layak pakai. Sebagai contoh, kantong plastik atau kantng kertas yang
umumnya didapa dari hasil kita berbelanja, sebaiknya tidak dibuang tetapi
dikumpulkan untuk digunakan kembali saat dibutuhkan. Contoh lain ialah
menggunakan baterai isi ulang.
c. Reduce
Reduce
atau Pengurangan adalah kegiatan mengurangi pemakaian atau pola perilaku yang
dapat mengurangi produksi sampah serta tidak melakukan pola konsumsi yang
berlebihan. Contoh menggunakan alat-alat makan atau dapur yang tahan lama dan
berkualitas sehingga memperpanjang masa pakai produk atau mengisi ulang atau
refill produk yang dipakai seperti aqua galon, tinta printer serta bahan rumah
tangga seperti deterjen, sabun, minyak goreng dan lainnya. Hal ini dilakukan
untuk mengurangi potensi bertumpuknay sampah wadah produk di rumah Anda.
d. Replace
Replace
atau Penggantian adalah kegiatan untuk mengganti pemakaian suatu barang atau
memakai barang alernatif yang sifatnya lebih ramah lingkungan dan dapat
digunakan kembali. Upaya ini dinilai dapat mengubah kebiasaan seseorang yang
mempercepat produksi sampah. Contohnya mengubah menggunakan kontong plastik
atau kertas belanjaan dengan membawa tas belanja sendiri yang terbuat dari
kain.
e. Replant
Replant
atau penamanan kembali adalah kegiatan melakukan penanaman kembali. Contohna
melakukan kegiatan kreatif seperti membuat pupuk kompos dan berkebun di
pekarangan rumah. Dengan menanam beberapa pohon, lingkungan akan menjadi indah
dan asri, membantu pengauran suhu pada tingkat lingkungan mikro (atau sekitar
rumah anda sendiri), dan mengurnagi kontribusi atas pemanasan global.
BAB
III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
lingkungan adalah
segala sesuatu yang berada dialam sekitar yang memiliki makna atau pengaruh
terhadap karakter atau sifat seseorang secara langsung ataupun tidak langsung.
Beberapa unsur yang ada di lingkungan
sekolah yang dapat mempengaruhi belajar adalah metode mengajar, kurikulum,
relasi guru dengan peserta didik, relasi peserta didik dengan peserta didik,
disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran di atas
ukuran, keadaan gedung, cara belajar, dan tugats rumah.
Lingkungan sekolah terdiri dari sejumlah
komponen penting, yaitu lingkungan fisik yang terdiri dari sarana sekolah,
prasarana sekolah, dan kelengkapan sekolah; serta lingkungan non fisik/sosial
yang terdiri dari interaksi antara guru dengan peserta didik dan interaksi
antara peserta didik dengan peserta didik.
Lingkungan sekolah yang nyaman merupakan
salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan pembelajaran peserta didik.
Syarat-syarat dalam menciptakan lingkungan sekolah yang nyaman adalah adanya
lapangan, pepohonan rindang, sistem sanitasi dan sumur resapan air, toilet yang
bersih, tempat pembuangan sampah, sarana ibadah, kantin sehat, bangunan sekolah
yang kokoh dan sehat, dan lingkungan sekitar sekolah yang mendukung.
Sekolah adiwiyata adalah Sekolah yan peduli
lingkungan yang sehat, bersih serta lingkungan yang indah. Dengan adanya
program adiwiyata diharapkan seluruh warga sekolah dan masyarakat di sekitar
sekolah agar dapat menyadari bahwa lingkungan yang hijau adalah lingkungan yang
sehat bagi kesehatan tubuh kita.
DAFTAR
PUSTAKA
Hoetomo, KamusLengkapBahasaIndonesia,(Surabaya,Mitrapelajar,2005)
Karwatieuis&junipriansadonni,menejemenkelas,(bandung:alfabeta,2014)
Yusuf,Syamsu,PsikologiPerkembanganAnakdanRemaja(Bandung:PT.RemajaRosdakarya,2001)
http://artikelsiana.id/2018/06/Pengertian-Adiwiyata-Tujuan-Fungsi-Kriteria-Manfaat-Adiwiyata.html
(Diakses pada tanggal 16 maret 2019)
https://greathunter13.wordpress.com/2015/05/10/pengertian-tujuan-dan-manfaat-adiwiyata/
(Diakses pada tanggal 16 maret 2019)
[3] Karwatieuis&junipriansadonni,menejemenkelas,(bandung:alfabeta,2014)hlm,268
[4]
Ibid,hlm.269
[5]
Ibid,hlm.269
[8] Karwatieuis&junipriansadonni,menejemenkelas,(bandung:alfabeta,2014)hlm,275
[9] Ibid.hlm,277
[11] https://greathunter13.wordpress.com/2015/05/10/pengertian-tujuan-dan-manfaat-adiwiyata/
(Diakses pada tanggal 16 maret 2019)
[12] http://artikelsiana.id/2018/06/Pengertian-Adiwiyata-Tujuan-Fungsi-Kriteria-Manfaat-Adiwiyata.html
(Diakses pada tanggal 16 maret 2019)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar